Pentingnya Mengukur Market Size Pada Bisnis Model

Ketika kita sedang merancang Bisnis Model maka hal paling penting didalamnya adalah mengetahui ukuran pasar atau market size dari target pasat kita!



“Ah ngapain diukur, produk saya bakal dibeli semua orang kok” — Startuper penuh asumsi


bahkan produk sebagus apple masih punya haters dan tidak digunakan oleh kalangan tertentu.jadi anda merasa produk anda lebih bagus dari apple?

Wait...sebagus apapun produk anda, kita tidak akan bisa memuaskan semua orang bambaaang!


Jadi hentikanlah untuk berasumsi jika tidak ingin bisnismu mati dengan cepat hanya karena berada pada market yang salah, atau market kamu ternyata terlalu kecil.





Apa sebenarnya market size?
Market size adalah jumlah individual yang potensial membeli atau menggunakan produk/jasa (pada area tertentu).

Sebegitu pentingnya mengukur market size?

Jadi begini, ada beberapa hal yang bisa terjadi kalau teman-teman asal membuat produk tanpa mengukur besarnya pasar
  • Market terlalu kecil = Sedikit yang membeli = siap-siap gulung tikar dalam waktu dekat
Kok bisa terlalu kecil?
Pasar yang dipilih termasuk dalam niche terlalu sempit (semisal; membuat produk untuk menyelesaikan masalah petani pete, jumlah petani pete terlalu kecil daripada petani padi atau jagung misalnya)

Terus, bagaimana mengukurnya?

Jadi ada beberapa hal yang harus dipahami terlebih dahulu:
Total Available Market (TAM) adalah total permintaan pasar akan suatu produk atau layanan
Serviceable Available Market (SAM) merupakan segmen dari TAM yang ditargetkan oleh produk/layanan teman-teman dan berada dalam jangkauan geografis/teknologi teman-teman.
Serviceable Obtainable Market/Share of Market (SOM) adalah bagian dari SAM yang dapat teman-teman
Untuk mengukur market size, teman-teman dapat menggunakan beberapa pendekatan :
(1) Up-to-bottom method
(2) Bottom-to-up method
Kita bahas dari yang up-to-bottom method
  1. Definisikan kriteria target market
  2. Perkirakan TAM
  3. Definisikan wilayah dari pelayanan
  4. Hitung SAM
  5. Tentukan nilai market share nya (coba menghitung market share dengan cara dibawah)
  6. Hitung SOM

Market Size airbnb, diambil dari pitch deck airbnb


Selanjutnya, bagaimana dengan bottom-up method

  • Diterapkan bagi bisnis yang sudah mulai beroperasi
  • Menggunakan data dari proses operasional

Rumusnya seperti ini :

Market size potential = N x MS x P x Q

N = total dari konsumen potensial
MS = Market share dari konsumen potensial
P = rata-rata harga jual
Q = rata-rata konsumsi produk/pembelian produk dalam setahun.
  1. Mendefinisikan segmentasi pasar
Dengan mendefinsikan segmentasi pasar, Anda dapat menentukan jumlah konsumen potensial dari produk Anda. Ada beberapa variabel yang digunakan untuk mendefinisikan segmentasi sebuah pasar
  1. Demografi—Umur? Pekerjaan? Gender?Tingkat pendapatan? Edukasi?
  2. Geografi — Dimana konsumen Anda berada?
  3. Psikografi — Bagaimana perilaku mereka? Apa kebiasaan mereka?
  4. Sosial-kultur — Bagaimana kultur yang berada di wilayah tersebut?
2. Mendefinisikan Market Share
Tentu saja, market yang bagus adalah market yang memiliki kompetitor. Karena “if there’s no competitor in a market. there are 2 possibilities: 1) it has no market 2) market too small”
Semisal, ada 3 kompetitor dalam bisnis teman-teman. Maka;
100% / 3 = 33.3%
Karena bisnis sobat baru, maka sulit sangat tidak mungkin juga untuk dapat 25% (karena ada 4 pemain dalam 1 market)
Kita coba bermain asumsi yang logis. Semisal, kita dapat mengambil sekitar 3,3% dari setiap kompetitor yang ada. Maka sekitar 10% market yang bisa anda ambil.
Semisal ada 50,000 konsumen potensial dari segmen pasar teman-teman. Kalikan 10%, maka 5,000 konsumen yang mungkin teman-teman dapatkan.
Time to try calculate market size using bottom-to-up method:
Sebuah startup SaaS (Software as services) dengan model bisnis subscription, memiliki user potensial 50,000 dengan kompetitor sejenis sebanyak 5 kompetitor. Konsumen yang ada saat ini mengeluarkan uang sebanyak Rp120,000 dalam 1 bulan, dengan penggunaan service sebanyak 5x dalam 1 tahun.
Market Size = N x MS x P x Q
N (Total konsumen tersegmen) = 50,000
Market Share = 0.05
100% / 5 = 20%, dengan asumsi mengambil 1% dari masing-masing kompetitor maka market share akan 5%
P (Harga jual produk) = Rp120,000
Q (Kuantitas pembelian produk dalam 1 tahun) = 5x

MS = 50,000 x 0.05 x 120,000 x 5
Maka market size = Rp1,500,000,000

Data dapat darimana?
Data bisa kita dapatkan dari BPS dan sejenisnya. Tapi ingat, kita harus melihat juga apakah data tersebut masuk akal atau tidak. Semisal, jumlah UMKM di Indonesia. Menurut BPS sekitar 15%. Namun, sangat kurang logis jika terdapat 15% UMKM di Indonesia dari jumlah penduduk. Maka, data yang lebih logis digunakan adalah data kredit yang dilakukan oleh UMKM di bank. Dengan menggunakan data tersebut, kita bisa tau mana UMKM yang cukup berani untuk mengambil kredit dari bank.

Baca Juga : Cara Startup Mendapatkan Pendanaan atau Modal ?
Dari penjelasan diatas sepakati bahwa untuk membuat bisnis model ukuran pasar akan menentukan faktor laonnya dalam kita menjalankan bisnis.
semoga bermanfaat! Jika ada pertanyaan silakan langsung isi di kolom komentar ya sanak!
#startup #startupsaurus
Pentingnya Mengukur Market Size Pada Bisnis Model Pentingnya Mengukur Market Size Pada Bisnis Model Reviewed by Edo R Rahman on Juni 21, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Simply Dummy Text

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Simply Dummy Text

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Cari Blog Ini

featured posts

Contact Info

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting has been the industry's.

Selamat datang di dunia EDOLOGI

Sebuah ideologi campur aduk, yang utama adalah kemanusiaan diatas segalanya

Technology

3/random/post-list

Popular Posts

About