Beberapa bulan terakhir pada masa pandemi banyak kawan-kawan yang bergerak di bidang kreatif curhat atas keadaan finansial mereka
saya bilang bukan cuma kamu yang kena imbas pandemi, seluruh dunia juga ambyar boss
salah seorang kawan yang bergerak di bidang fotografi & videografi mengkalrifikasi cerita nya
yang dia maksud bukan pendemi corona, tapi pandemi yang menyerang klien-klien lokal.
saya pun penasaran, pandemi apa itu?
dia menjawab dengan emosi, “Pandemi PELIT MEDIT”
saya pun tertawa mendengarnya.
tanpa ekspresi kawan saya ini menanggapi tawa saya.
Dia menjelaskan bahwa pandemi ini membuat para pelaku ekonomi kreatif daerah susah berkembang.
kerena orang-orang yang kena penyakit ini biasanya bego sama yang namanya proses
mereka tidak pernah bisa menghargai ilmu dan kepakaran yang sudah dibuktikan dengan pengalaman para pelaku kreatif
misalnya saja pada sebuah project pembuatan video, mereka nawarnya udah kaya lagu afgan - SADIS
kurang dari separuh harga yang ditawarkan bos.
cara orang-orang itu melihat bidang-bidang kreatif yang berbentuk jasa, udah kaya buruh panggul yang ga punya skill. bagi mereka jasa itu cuma mengandalkan tenaga - gak pake otak jadi harganya ya seadanya lah.
NAASnya bagi teman-teman profesi ini mereka tidak punya pilihan, karna kalo tidak mengurangi harga maka mereka gak makan.
DEMI NEPTUNUS, mendengar cerita ini saya langsung relate dengan beberapa klien saya dulu yang punya penyakit sama.
PANDEMI ini terus ada dan tidak bisa di basmi. ga ada vaksinnya bos. ujar kawan saya.
Akhirnya saya memutuskan untuk membuat tulisan ini, untuk menjawab keresahan kawan saya.
Ya, memang belum ada vaksin terhadap “penyakit” otak miskin seperti ini
yang bisa kita lakukan adalah memberikan edukasi dan menanamkan kesadaran bahwa produk yang kita buat bukan sekedar karya murahan.
Namanya karya, itu punya value - punya keilmuan yang tidak bisa diukur dengan angka.
Saya juga orang bisnis bos, perhitungan biaya produksi, tingkat penyusutan aset yang dipakai, hak cipta dan lainnya masing-masing punya nilai
jadi buat bapak - ibu serta yang selalu menawar dengan “HARGA TEMAN”
segeralah kalian sadar!
kita analogikan profesi dokter , yang bekerja untuk memeriksa penyakit anda lalu dengan ilmunya membuatkan resep obat untuk anda
bayangkan seorang lawyer, yang membuatkan kontrak dan sertifikat tanah milik anda
Berapa harga yang mereka tawarkan untuk jasa mereka??
sekarang gunakan mindset ini untuk menilai sebuah jasa pembuatan desain, jasa pembuatan fotografi atau videografi, jasa MC, jasa animasi, dubbing suara dan semua bentuk jasa bidang kreatif
bayangkan bahwa profesi mereka ini adalah mata pencaharian utama mereka.
bayangkan jasa yang mereka lakukan , semata-mata untuk menafkahi keluarga mereka
maka anda akan lebih menghargai apa itu profesi KREATIF
Karna yang paling sangat membantu orang-orang kreatif ini berkembang adalah teman-teman terdekatnya sendiri - bukan orang-orang yang menawar dengan HARGA TEMAN.
maka sebarkanlah tulisan ini kepada orang-orang yang terkena gejala pandemi “TIDAK BISA MENGHARGAI”
Hasta La VIsta
PANDEMI YANG BERBAHAYA UNTUK PELAKU EKONOMI KREATIF
Reviewed by Edo R Rahman
on
Juli 07, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: